*Minggu ini Dorothy, Bram, Alice, Grey, dan Aku telah berjanjian untuk pergi ke pantai bersama – sama. Sebelumnya Bram sempat tidak sejutu untuk pergi berlibur ke pantai, Bram berkata.
“Kalian
harusnya mengerti ! Pantai itu mengerikan ! kalau tiba – tiba terjadi angin
kencang bagaimana ? Nah kalau sudah seperti itu, dan memakan korban jiwa ?
Pokoknya aku tidak mau ikut !”
“Jadi
kamu tidak mau ikut ?” tanya Dorothy.
“TIDAKK
!” sahut Bram.
“Bagaimana
kalau kita ajak Alice ?” tanya Dorothy usil.
“Ide
yang bagus ! Aku jadi pergi saja kalau begitu.”
“Sudah
ku duga !” jawab Dorothy sambil tertawa.
Keesokan harinya
Dorothy, Bram, dan Aku pergi ke rumah Alice. Alice keluar dengan baju yang
sangat mewah, pandangan seperti itu sering kami lihat sari sosok Alice. Selain
cantik dia juga pintar dan berbakat, semua orang sangat menghormatinya termasuk
kami. Itu lah sebab mengapa Bram tak bisa berpaling darinya.
Alice tinggal di
mansion yang sangat luas dan mewah juga elegan, designnya merupakan rancangan
Alice sendiri. Alice suka menolong, baik hati dan tak pernah merepotkan orang
lain. Dia memimpin perusahaan yang
bernama Unicorn Company (UC), UC merupakan situs Trip Around the World. Hampir
semua kalangan mengenali situs ini.
“Wah,
ada kalian ! ayo masuk.” Sambut Alice dengan ramah.
Kami
di jamu dengan ramah oleh Alice
“Alice,
apa kamu ada kegiatan minggu ini ?” tanya Dorothy.
“Hmm.
. . mungkin ada, dan mungkin tidak. Memangnya ada acara apa ? Tumben sekali
kalian bertanya,” tanya balik Alice.
“Minggu
ini kami ada rencana berlibur ke pantai, apa kamu mau ikut ?” tanya Bram gugup.
“Kedengarannya
asyik ! Mungkin aku bisa ikut, lihat saja nanti aku kabari,” mengedipkan sebelah
mata.
Seketika
wajah Bram menjadi merah padam setelah melihat wajah cantik nan aduhai dari
Alice, saat itu juga Dorothy tertawa dan kami semua pun tertawa, tak tahan
melihat expresi wajah Bram.
Aku
sempat berpikir dua kali untuk berlibur ke pantai, tapi karena suasana yang
sepertinya akan menjadi seru, aku pun memutuskan untuk ikut bersama mereka.
keesokan harinya.
Bram
bertanya, “Kalian tidak merasa aneh ?”
“Apannya
yang aneh ?” tanya Dorothy.
“Hanya
aku laki – laki yang mengikuti kalian pergi ! Tidak kah kalian tau aku malu !”
sahut Bram.
“Lantas
?” jawab Ku.
“Ajak
lah anak laki – laki lain untuk ikut bersama kita !” seru Bram.
“Bagaimana
dengan Grey ?” sahut Dorothy.
“Aku
tak yakin soal itu . . .” jawab Bram dengan nada suara yang agak mengecewakan.
“Kita
tidak akan tau kalau tidak di coba . . .” jawab Dorothy.
Saat
itu juga kami bertiga segera pergi ke rumah Grey, tapi tak ada seorangpun yang
membukakan pintu. Kami bertiga sudah seperti orang bodoh di sana, lalu Dorothy
berteriak degan sangat keras,
“GREYYY
!!! bukakan pintu !!”
Tiba
– tiba Grey keluar dengan mengenakan pakaian tidur bertema looney toons dan
membawa boneka taz mania,
“Ada
apa Pagi – pagi begini ? Jangan membuat keributan ya !” kata Grey sambil
mengusap – usap sebelah matanya.
Secara
spontan Bram dan Dorothy tertawa terbahak – bahak, karena melihat tampang Grey
yang imut – imut itu. Setahu kami Grey merupakan orang yang pendiam, suka
menyendiri, dan yang pasti tidak suka mengobrol dengan orang lain apalagi sama
yang baru dikenal.
Grey
merupakan pemilik Cafe Black Pearl yang sangat terkenal di kota kami, ayahnya
juga merupakan pengusahawan ternama di London. Aku juga merupakan karyawan di
Cafe Black Pearl, dengan cosplay layaknya maid sungguhan. Kami bertugas untuk
melayani para pengunjung, begitu halnya dengan karyawan laki – laki yang jutsru
cosplaynya seperti seorang butler. Biasannya sebelum di terima bekerja di sana
kami di test satu persatu untuk mengatakan, ‘Welcome Master’ untuk perempuan
dan ‘Welcome My Lady’ untuk yang laki – laki.
Dorothy
juga pernah mau masuk kerja di sana tapi adegan lucu terjadi saat dia menyebutkan
‘Welcome Master’ di depan Grey sang juri. Mungkin karena gugup akan wajah
tampan Grey, saat Dorothy menyebutkan kata ‘Welcome Master’ tiba – tiba saja
suara kewanitaan Dorothy berubah menjadi sedikit ngebass. Hal itu lah yang
menyebabkan Dorothy menjadi agak sedikit tomboy sampai saat ini.
“Cepat
katakan apa mau kalian, lalu pulang,” tegas Grey.
“Kau
tak menjamu kami bertiga ? Teganya . . .” kata Bram.
Akhirnya
Grey mempersilahkan kami semua masuk, di dalam rumah Grey hal pertama yang kami
lihat adalah buku. Rumahnya sudah seperti perpustakaan, di setiap sela lemari
selalu tertata rapi kira – kira 5 – 10 buah buku.
Dan
hal ke dua yang kami lihat adalah boneka – boneka pajangan, rasa – rasannya
Grey merupakan penggemar berat tokoh animasi kartun taz mania dari film animasi
kartun looney toons. Aku hanya bisa tertawa dalam hati, bukan mengejek tetapi
entah mengapa hanya ingin tertawa.
“Nah
ada apa ?” tanya ulang Grey.
“Minggu
ini kamu ada kegiatan tidak ?” tanya ku.
“Tak
tau,” jawab singkat Grey.
“Minggu
ini kami akan pergi berlibur, dan kami berniat ke sini untuk mengajak mu juga.
Apa kamu mau ikut ?” tanya ku lagi.
“Tidak,”
jawab singkat Grey lagi.
“Ayolah
Grey sekali – kali kita berlibur, menyegarkan pikiran. Bukankah akan
menyenangkan ?” rayu Baram.
“Mungkin,”
jawab Grey.
Dorothy
sudah mulai merasa kesal dengan jawaban – jawaban singkat dari Grey, tapi dia
berusaha untuk menahannya. Grey mungkin satu – satunya orang yang tidak
mempunyai ekspresi yang aku kenal selama hidup ku.
“Grey,
marilah ikut bersama kami. Ku mohon pikir dua kali sebelum memilih, tolonglah .
. .” pinta Bram dengan sangat berharap.
“Baiklah,”
jawab Grey.
“Yeah
!” loncat Bram kegirangan.
“Itupun
kalau aku ingat,” lanjut sambungan kata dari Grey.
Kami
langsung terdiam, Bram yang tadinya melompat – lompat kegirangan tiba – tiba di
buat diam oleh Grey karana jawaban singkatnya. Sekilas Grey memperhatikan ku,
dengan tatapan menyorotnya seperti ingin menelanku hidup – hidup.
“!”
Aku membuang muka.
“Kamu
ikut ?” tanya Grey kepada ku.
“I -
ya . . “ jawabku gugup.
“Kalau
begitu aku ikut saja lah . . .” jawab Grey sambil tersenyum kecil.
Semuannya
bingung akan tingkah laku Grey kepadaku, rasanya aneh kalau Grey mengiyakan
ajakan dari seseorang. Aku hanya dapat berpikir positif tentang hal itu
‘Mungkin dia hanya butuh waktu untuk bersenang – senang’ itu yang terpintas di
benakku. Kami mengobrol panjang lebar bersama sampai tak kami sadari hari sudah
petang, kami pun segera pulang ke rumah masing – masing.
Hari
ini kami semua sedang menyiapkan perlengkapan kami masing – masing untuk ke
pantai. Bram dan Dorothy sedang pergi ke supermarket untuk membeli barang –
barang yang di butuhkan untuk ke pantai seperti ; sun block lotion dan swim
suit.
Tiba
– tiba Hand Phone (HP) ku berbunyi, saat ku buka itu merupakan Short Message
Service (SMS) dari Grey isinya ; ‘Aku ada di depan rumah mu, ayo kita berangkat.
Kutunggu !’. setelah membaca SMS itu pun Aku segera keluar.
Saat
Aku turun melewati lift rumahku hal yang ku kagumi adalah Grey yang sedang
bersandar di mobil sport merahnya, dan mengenakan baju yang rapi. Aku pun
menghampiri Grey yang sedang menunggu ku.
“Hi
!” sapaku.
“Ah
. . lama ! Cepat masuk,” jawab Grey.
Aku
pun masuk ke dalam mobil Grey yang memang hanya cukup untuk 2 orang, di
sepanjang perjalanan kami di perhatikan oleh orang – orang sekitar. Aku hanya
bisa diam dan mengikuti Grey, Grey juga tidak mengajak ku mengobrol di mobil
jadi aku pun merasa megantuk dan tertidur dalam sekejap.
Tiba
– tiba saja Grey membangunkan ku.
“Hei
! Cepat bangun kita sudah sampai,” Grey membangunkan ku.
“Maaf
aku mengantuk,” jawabku lemas.
“Kamu
tak apa ?” tanya Grey khawatir.
“Hanya
sedikit mengantuk,” jawab ku tersenyum sambil mengusap mata.
Lalu
spontan aku terkejut saat Grey menggandengku turun dari dalam mobil, ternyata
Grey telah mengajakku duluan ke pantai sebelum yang lainnya, Grey membawa
karpet, bekal dan keranjang buah, juga yang lainnya untuk kami.
“Kamu
membawa semua ini sendiri ?” tanyaku.
“Iya,
ini semua untuk mu,” jawab Grey.
“Benarkah
? Terima kasih . . .”
“Hari
ini kan hari ulang tahun mu,” kata Grey sambil tersenyum ke arah ku.
Benar,
Aku lupa hari ini hari ulang tahun ku ! Atau jangan – jangan mereka semua
sengaja berlibur ke pantai untuk merayakan ulang tahun ku. Bagaimana bisa
mereka mengetahuinya ? Satu persatu dari mereka datang, dan benar saja Alice
turun dari mobil bersama kakaknya membawa kue ulang tahun yang sangat besar.
Mereka semua menyanyikan lagu selamat ulang tahun sambil berjalan ke arah ku.
Aku sempat terharu dan meneteskan air mata yang tak dapat ku bendung lagi.
Setelah
selesai menyanyikan lagu, aku pun di minta untuk meniup lilin. Tapi sebelum itu
aku harus membuat harapan dan harapan ku adalah ‘Semoga hari seperti ini akan
terulang lagi’. Mereka semua memberikannku hadiah ulang tahun yang berbagai
macam besarnya, tapi Grey tidak memberikanku apa – apa. Tapi aku sudah bersyukur
dengan apa yang ku dapatkan hari ini, lalu acara selanjutnya aku disuruh untuk
memotong kue dan memberikan potongan pertama pada seseorang yang aku sayangi
disana.
Aku
memberikan kue pertama kepada Grey, ku lihat
wajah gembira Grey menerima kue pemberianku dengan tangan terbuka. Lalu kami
semua merayakan hari ulang tahunku dengan suka cita.
Nb : This's me ! Author :( I'm extremly sorry for the late update.
Bye~ :* :*