Jumat, 04 Maret 2016

Haruka’s Lucky Day


  *Minggu ini Dorothy, Bram, Alice, Grey, dan Aku telah berjanjian untuk pergi ke pantai bersama – sama. Sebelumnya Bram sempat tidak sejutu untuk pergi berlibur ke pantai, Bram berkata.
 “Kalian harusnya mengerti ! Pantai itu mengerikan ! kalau tiba – tiba terjadi angin kencang bagaimana ? Nah kalau sudah seperti itu, dan memakan korban jiwa ? Pokoknya aku tidak mau ikut !”
“Jadi kamu tidak mau ikut ?” tanya Dorothy.
“TIDAKK !” sahut Bram.
“Bagaimana kalau kita ajak Alice ?” tanya Dorothy usil.
“Ide yang bagus ! Aku jadi pergi saja kalau begitu.”
“Sudah ku duga !” jawab Dorothy sambil tertawa.
 Keesokan harinya Dorothy, Bram, dan Aku pergi ke rumah Alice. Alice keluar dengan baju yang sangat mewah, pandangan seperti itu sering kami lihat sari sosok Alice. Selain cantik dia juga pintar dan berbakat, semua orang sangat menghormatinya termasuk kami. Itu lah sebab mengapa Bram tak bisa berpaling darinya.
Alice tinggal di mansion yang sangat luas dan mewah juga elegan, designnya merupakan rancangan Alice sendiri. Alice suka menolong, baik hati dan tak pernah merepotkan orang lain. Dia memimpin  perusahaan yang bernama Unicorn Company (UC), UC merupakan situs Trip Around the World. Hampir semua kalangan mengenali situs ini.
 “Wah, ada kalian ! ayo masuk.” Sambut Alice dengan ramah.
Kami di jamu dengan ramah oleh Alice
“Alice, apa kamu ada kegiatan minggu ini ?” tanya Dorothy.
“Hmm. . . mungkin ada, dan mungkin tidak. Memangnya ada acara apa ? Tumben sekali kalian bertanya,” tanya balik Alice.
“Minggu ini kami ada rencana berlibur ke pantai, apa kamu mau ikut ?” tanya Bram gugup.
“Kedengarannya asyik ! Mungkin aku bisa ikut, lihat saja nanti aku kabari,” mengedipkan sebelah mata.
Seketika wajah Bram menjadi merah padam setelah melihat wajah cantik nan aduhai dari Alice, saat itu juga Dorothy tertawa dan kami semua pun tertawa, tak tahan melihat expresi wajah Bram.
Aku sempat berpikir dua kali untuk berlibur ke pantai, tapi karena suasana yang sepertinya akan menjadi seru, aku pun memutuskan untuk ikut bersama mereka. keesokan harinya. 
 Bram bertanya, “Kalian tidak merasa aneh ?”
“Apannya yang aneh ?” tanya Dorothy.
“Hanya aku laki – laki yang mengikuti kalian pergi ! Tidak kah kalian tau aku malu !” sahut Bram.
“Lantas ?” jawab Ku.
“Ajak lah anak laki – laki lain untuk ikut bersama kita !” seru Bram.
“Bagaimana dengan Grey ?” sahut Dorothy.
“Aku tak yakin soal itu . . .” jawab Bram dengan nada suara yang agak mengecewakan.
“Kita tidak akan tau kalau tidak di coba . . .” jawab Dorothy.
 Saat itu juga kami bertiga segera pergi ke rumah Grey, tapi tak ada seorangpun yang membukakan pintu. Kami bertiga sudah seperti orang bodoh di sana, lalu Dorothy berteriak degan sangat keras,
“GREYYY !!! bukakan pintu !!”
Tiba – tiba Grey keluar dengan mengenakan pakaian tidur bertema looney toons dan membawa boneka taz mania,
“Ada apa Pagi – pagi begini ? Jangan membuat keributan ya !” kata Grey sambil mengusap – usap sebelah matanya.
Secara spontan Bram dan Dorothy tertawa terbahak – bahak, karena melihat tampang Grey yang imut – imut itu. Setahu kami Grey merupakan orang yang pendiam, suka menyendiri, dan yang pasti tidak suka mengobrol dengan orang lain apalagi sama yang baru dikenal.
Grey merupakan pemilik Cafe Black Pearl yang sangat terkenal di kota kami, ayahnya juga merupakan pengusahawan ternama di London. Aku juga merupakan karyawan di Cafe Black Pearl, dengan cosplay layaknya maid sungguhan. Kami bertugas untuk melayani para pengunjung, begitu halnya dengan karyawan laki – laki yang jutsru cosplaynya seperti seorang butler. Biasannya sebelum di terima bekerja di sana kami di test satu persatu untuk mengatakan, ‘Welcome Master’ untuk perempuan dan ‘Welcome My Lady’ untuk yang laki – laki.
Dorothy juga pernah mau masuk kerja di sana tapi adegan lucu terjadi saat dia menyebutkan ‘Welcome Master’ di depan Grey sang juri. Mungkin karena gugup akan wajah tampan Grey, saat Dorothy menyebutkan kata ‘Welcome Master’ tiba – tiba saja suara kewanitaan Dorothy berubah menjadi sedikit ngebass. Hal itu lah yang menyebabkan Dorothy menjadi agak sedikit tomboy sampai saat ini.
“Cepat katakan apa mau kalian, lalu pulang,” tegas Grey.
“Kau tak menjamu kami bertiga ? Teganya . . .” kata Bram.
Akhirnya Grey mempersilahkan kami semua masuk, di dalam rumah Grey hal pertama yang kami lihat adalah buku. Rumahnya sudah seperti perpustakaan, di setiap sela lemari selalu tertata rapi kira – kira 5 – 10 buah buku.
Dan hal ke dua yang kami lihat adalah boneka – boneka pajangan, rasa – rasannya Grey merupakan penggemar berat tokoh animasi kartun taz mania dari film animasi kartun looney toons. Aku hanya bisa tertawa dalam hati, bukan mengejek tetapi entah mengapa hanya ingin tertawa.
“Nah ada apa ?” tanya ulang Grey.
“Minggu ini kamu ada kegiatan tidak ?” tanya ku.
“Tak tau,” jawab singkat Grey.
“Minggu ini kami akan pergi berlibur, dan kami berniat ke sini untuk mengajak mu juga. Apa kamu mau ikut ?” tanya ku lagi.
“Tidak,” jawab singkat Grey lagi.
“Ayolah Grey sekali – kali kita berlibur, menyegarkan pikiran. Bukankah akan menyenangkan ?” rayu Baram.
“Mungkin,” jawab Grey.
Dorothy sudah mulai merasa kesal dengan jawaban – jawaban singkat dari Grey, tapi dia berusaha untuk menahannya. Grey mungkin satu – satunya orang yang tidak mempunyai ekspresi yang aku kenal selama hidup ku.
“Grey, marilah ikut bersama kami. Ku mohon pikir dua kali sebelum memilih, tolonglah . . .” pinta Bram dengan sangat berharap.
“Baiklah,” jawab Grey.
“Yeah !” loncat Bram kegirangan.
“Itupun kalau aku ingat,” lanjut sambungan kata dari Grey.
Kami langsung terdiam, Bram yang tadinya melompat – lompat kegirangan tiba – tiba di buat diam oleh Grey karana jawaban singkatnya. Sekilas Grey memperhatikan ku, dengan tatapan menyorotnya seperti ingin menelanku hidup – hidup.
“!” Aku membuang muka.
“Kamu ikut ?” tanya Grey kepada ku.
“I - ya . . “ jawabku gugup.
“Kalau begitu aku ikut saja lah . . .” jawab Grey sambil tersenyum kecil.
Semuannya bingung akan tingkah laku Grey kepadaku, rasanya aneh kalau Grey mengiyakan ajakan dari seseorang. Aku hanya dapat berpikir positif tentang hal itu ‘Mungkin dia hanya butuh waktu untuk bersenang – senang’ itu yang terpintas di benakku. Kami mengobrol panjang lebar bersama sampai tak kami sadari hari sudah petang, kami pun segera pulang ke rumah masing – masing.
Hari ini kami semua sedang menyiapkan perlengkapan kami masing – masing untuk ke pantai. Bram dan Dorothy sedang pergi ke supermarket untuk membeli barang – barang yang di butuhkan untuk ke pantai seperti ; sun block lotion dan swim suit.
Tiba – tiba Hand Phone (HP) ku berbunyi, saat ku buka itu merupakan Short Message Service (SMS) dari Grey isinya ; ‘Aku ada di depan rumah mu, ayo kita berangkat. Kutunggu !’. setelah membaca SMS itu pun Aku segera keluar.
Saat Aku turun melewati lift rumahku hal yang ku kagumi adalah Grey yang sedang bersandar di mobil sport merahnya, dan mengenakan baju yang rapi. Aku pun menghampiri Grey yang sedang menunggu ku.
“Hi !” sapaku.
“Ah . . lama ! Cepat masuk,” jawab Grey.
Aku pun masuk ke dalam mobil Grey yang memang hanya cukup untuk 2 orang, di sepanjang perjalanan kami di perhatikan oleh orang – orang sekitar. Aku hanya bisa diam dan mengikuti Grey, Grey juga tidak mengajak ku mengobrol di mobil jadi aku pun merasa megantuk dan tertidur dalam sekejap.
Tiba – tiba saja Grey membangunkan ku.
“Hei ! Cepat bangun kita sudah sampai,” Grey membangunkan ku.
“Maaf aku mengantuk,” jawabku lemas.
“Kamu tak apa ?” tanya Grey khawatir.
“Hanya sedikit mengantuk,” jawab ku tersenyum sambil mengusap mata.
Lalu spontan aku terkejut saat Grey menggandengku turun dari dalam mobil, ternyata Grey telah mengajakku duluan ke pantai sebelum yang lainnya, Grey membawa karpet, bekal dan keranjang buah, juga yang lainnya untuk kami.
“Kamu membawa semua ini sendiri ?” tanyaku.
“Iya, ini semua untuk mu,” jawab Grey.
“Benarkah ? Terima kasih . . .”
“Hari ini kan hari ulang tahun mu,” kata Grey sambil tersenyum ke arah ku.
Benar, Aku lupa hari ini hari ulang tahun ku ! Atau jangan – jangan mereka semua sengaja berlibur ke pantai untuk merayakan ulang tahun ku. Bagaimana bisa mereka mengetahuinya ? Satu persatu dari mereka datang, dan benar saja Alice turun dari mobil bersama kakaknya membawa kue ulang tahun yang sangat besar. Mereka semua menyanyikan lagu selamat ulang tahun sambil berjalan ke arah ku. Aku sempat terharu dan meneteskan air mata yang tak dapat ku bendung lagi.
Setelah selesai menyanyikan lagu, aku pun di minta untuk meniup lilin. Tapi sebelum itu aku harus membuat harapan dan harapan ku adalah ‘Semoga hari seperti ini akan terulang lagi’. Mereka semua memberikannku hadiah ulang tahun yang berbagai macam besarnya, tapi Grey tidak memberikanku apa – apa. Tapi aku sudah bersyukur dengan apa yang ku dapatkan hari ini, lalu acara selanjutnya aku disuruh untuk memotong kue dan memberikan potongan pertama pada seseorang yang aku sayangi disana.
Aku memberikan kue pertama kepada Grey, ku lihat wajah gembira Grey menerima kue pemberianku dengan tangan terbuka. Lalu kami semua merayakan hari ulang tahunku dengan suka cita.

Nb : This's me ! Author :( I'm extremly sorry for the late update.
Bye~ :* :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar